Kasus kecelakaan kerja kembali terjadi. Menurut laporan yang dikutip dari kompas, seorang karyawan gerai makanan di Bandar Lampung tewas terjepit lift saat menurunkan barang. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadillah memberi penjelasan terkait kecelakaan kerja tersebut “Dari hasil penyelidikan sementara, korban diduga melihat ke arah bawah lift saat pintu lift menutup dan lift mulai bergerak turun. Hal ini menyebabkan kepala korban terjepit,”.
Kasus kecelakaan kerja bisa datang dari berbagai industri dengan tingkatan yang berbeda, mulai dari risiko rendah sampai risiko tinggi. Tingkat risiko sendiri dinilai dan ditentukan berdasarkan banyak aspek. Risiko K3 bekaitan erat dengan karyawan, sehingga perusahaan wajib melakukan sejumlah langkah pencegahan dan penanganan yang tepat untuk memastikan jaminan keselamatan dan kesehatan bagi para karyawannya.
Risiko K3 di Industri F&B
Kecelakaan kerja di industri F&B menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan. Selain itu, kurangnya pemahaman karyawan terkait K3 juga mempunyai andil besar dalam meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Keselamatan kerja di industri makanan dan minuman (F&B) menjadi tantangan yang kompleks, mengingat tingginya aktivitas fisik, penggunaan peralatan berbahaya, serta potensi paparan bahan kimia dan kondisi lingkungan yang ekstrem.
Dalam menghadapi risiko-risiko tersebut, penerapan ISO 45001, standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), memainkan peran penting. ISO 45001 dapat membantu perusahaan F&B menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, mengidentifikasi dan mengurangi potensi bahaya, serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. Ketahui juga arahan WAMENAKER soal penerapan K3 di industri Smelter.
Peran Standar ISO 45001
Industri makanan dan minuman (F&B) adalah salah satu industri yang memiliki tantangan besar terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Mulai dari proses produksi, pengolahan, pengemasan, hingga distribusi dan penyajian. Berbagai risiko dapat muncul dan berpotensi membahayakan keselamatan karyawan. Penerapan standar ini tidak hanya memastikan perlindungan bagi karyawan, tetapi juga mendukung kelangsungan operasi dan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan yang berlaku.
Berikut adalah beberapa peran kunci ISO 45001 di industri F&B:
- Penurunan insiden kecelakaan di tempat kerja
Penerapan ISO 45001 memungkinkan usaha F&B untuk mengantisipasi potensi risiko dan menerapkan tindakan pencegahan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Hal ini menghasilkan pengurangan insiden cedera di tempat kerja dan pengurangan gangguan pada operasi harian. - Kepatuhan terhadap Kewajiban Hukum
Kerangka kerja ISO 45001 membantu organisasi memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan setempat. Dalam lingkungan di mana standar keselamatan menjadi sasaran pengawasan yang lebih besar. Penerapan standar ini dapat membantu usaha F&B menghindari hukuman dan mempertahankan reputasi positif. - Meningkatkan kesejahteraan karyawan
Telah terbukti bahwa karyawan yang merasa aman dan dihargai di lingkungan kerja yang cenderung menunjukkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Penerapan standar ISO 45001 dapat memfasilitasi suasana kerja lebih aman dan lebih mendukung sehingga dapat meningkatkan moral, keterlibatan, dan produktivitas diantara tenaga kerja. - Meningkatkan reputasi merek
Bagi organisasi di sektor F&B, menerapkan standar ISO 45001 menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keselamatan karyawan kepada pelanggan, mitra, dan pasar yang lebih luas. Komitmen ini secara signifikan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas merek di antara konsumen dan pemangku kepentingan.
Hubungi Kami
Segera diskusikan kebutuhan Konsultansi dan Pendampingan Sertifikasi Sistem Manajemen Perusahaan Anda bersama SMI Konsultan